Jumat, 25 Juni 2010

mean of love in my life

Cinta akan pergi bila didekati..
Cinta akan lari bila di kejar..
Cinta akan terbang bilang ditangkap...
Dan cinta akan terus mengalir...dan berlabuh dimana pun dia suka..

Tapi bila cinta itu datang... aku malu...

Cinta bagaikan air yang mengalir....
Cinta bagaikan burung yang terbang bebas...
Cinta bagaikan bunga mawar yang mekar...
Cinta akan berlabuh , hinggap , dan tumbuh sesuka hatinya...

Ya Allah... cinta ini seindah lantunan ayatmu...
Semerdu goresan sabdamu...
Selembut kata-kataMU dalam kitabku...

TAPI...

Ya Allah..jangan biarkan cinta ini membuatku syirik..
Jangan biarkan cinta ini melebihi cintaku untukmu...
Jangan biarkan cinta ini membuatku lalai menjalankan perintahmu...












MEAN OF LOVE BY SYIFA IS :

I need love .. but I'm not a beggar in love ..
love is a part of my life ... but not a hindrance in my life ..
I love him .. but he's not everything to me ..

if the water in the sea .. as ink
hence it was not enough ink to write the meaning of love ..
love is an expression of the sacred ..

love to change the fire into water
mad love to change to be happy
love converts heat into cool

love is power in this life ...

Jumat, 12 Maret 2010

Mengapa Air Mataku Terus Mengalir..???

Sekarang tanggal 13 maret 2010,tepat 3 hari mamih meninggalkanku dari dunia ini. Aku masih tidak percaya tentang semua yang menimpaku,aku berharap semua ini hanyalah mimpi. Tapi bagaimana bisa..??? ini semua kenyataan..dan aku harus bisa melewati semua ini,JANGAN SAMPAI DOWN SYIFA...!!!! TETAPLAH KAU SEMANGAT..!!!! karena mamih memperhatikanku di syurga sana. Ya allah...apakah aku tidak ikhlas dengan semua takdir yang telah kau siratkan..??? jujur aku telah ikhlas dengan semua ini..tapi aku tak sanggup menahan air mata yang pasti terjatuh ketika mengenang mamih...aku tak ingin air mataku memberatkan jalan mamih...nauzubillahimindalik.
Ya allah..sekarang aku teringat tentang mamih,aku memandangi foto mamih...betapa cantik nan eloknya beliau.. tak ada yang bisa menggantikan sosok beliau di hatiku. Aku tak bisa menahan semua perasaan ini, tapi tak ada orang yang bisa aku ajak curhat tentang ini. Hanya lewat blog dan dalam shalatku saja aku bercerita. Tak ada orang..tidak ada siapa pun didekatku..aku tak memiliki teman..teman yang orang lain sebut-sebut.. teman yang dapat menemani kita saat kita senang maupun sedih...
Sekarang air mataku terjatuh lagi...aku teringat tentang sosok mamih yang dapat aku ajak curhat. Tapi sekarang...sekarang tak ada lagi yang dapat aku ajak curhat...ya allah.. aku kangen ingin curhat dengan beliau dan mendengarkan nasihat beliau. Nasihat yang sangat bijak dan menentramkan hatiku. Sekarang aku sendiri..aku curhat lewat blog ini..dan tak ada yang bisa memberi komentar yang menentramkan.
Mamih adalah sosok yang sangat berarti dan tak tergantikan. Beberapa bulan sebelum beliau meninggal , mamih selalu setiap pagi membuatkanku susu karena seiap pagi aku sering tidak sarapan, beliau menyambutku dengan senyuman saat aku pulang sekolah, jika aku pulang telat beliau selalu menanyakan " darimana saja..??? kenapa pulangnya terlambat..???" pertanyaan itu selalu terngiang-ngiang di pikiranku. Setelah aku analisis,,,ternyata mamih belum makan siang jika aku belum datang, mamih menungguku untuk makan bersama-sama. Ya allah...mamih kan sakit..tapi beliau selalu melakukan itu,beliau sabar menungguku hanya untuk makan bersamaku. Saat aku asyik berjam-jam dengan facebook,mamih mengingatkanku untuk berhenti dan belajar. Mamih selalu mengingatkanku tentang belajar,shalat tepat waktu, dan sering membangunkanku untuk shaum senin kamis. Tapi sekarang...??? sekarang tak ada lagi mamih..semua nasihat-nasihatnya harus aku laksanakan . Mih..aku ..aku pasti bisa mih..mamih pantau aku dari syurga sana ya mih... syifa sayang mamih...
Syifa ingat saat terakhir kali syifa melihat wajah mamih,begitu putih bercahaya. Wajah mamih terlihat bahagia, mamih pergi meninggalkan senyuman yang takkan pernah bisa syifa lupakan. Tapi syifa kecewa sama diri syifa sendiri mih,,,syifa belum sempat minta maaf sama mamih,,,syifa gak bisa menemani di sebelah mamih pada saat detik-detik terakhir mamih...syifa belum bisa bikin bangga mamih...saat ini syifa bukanlah cucu yang baik..tapi syifa janji syifa akan membuat mamih tersenyum bahagia di syurga sana.

SYIFA PASTI BISA MENEPATI JANJI SYIFA MIH...!!!! TUNGGULAH SYIFA SUATU SAAT NANTI..!!! SYIFA PASTI BISA...!!!

Kamis, 11 Maret 2010

Bangkit dari Kesedihan yang Mendalam

Kali ini postingan saya adalah kisah tentang seoranga anak yang ditinggal nenek yang sangat dikasihinya. Sebenarnya kisah ini adalah kisah nyata dan dialami oleh saya sendiri. Saya sangat dekat dengan nenek saya,kami sering bercanda,shalat berjamaah,dll aku memanggil nenekku dengan kata "MAMIH". Saat itu Allah memanggil nenek saya tanggal 10 maret 2010,hari itu adalah hari rabu. Hari rabu adalah hari les saya di SSC buah batu. Sebenarnya feeling saya tidak ingin les,karena saya ingin menemani nenekku yang sedang terbaring sakit di ruang ICU. Perasaanku mengatakan ingin menemani mamih di rumah sakit. Saat aku sms mamah, "mah..sekarang aku les..???"tanyaku di sms dan mamah menjawab "iya sayang les saja..". Tapi sepanjang aku di sekolah maupun di tempat les aku menanyakan kabar mamih. Apakah keadaan mamih membaik..??? sekarang mamih sedang apa???.
Bel terakhir yang menandakan pelajaran di SSC bubar akan segera buyi,tapi bunyi dering hpku mendahului bunyi bel SSC... "assalamualikum mah.."salamku di hp. "wa'alaikum salam nak..sayang bisa ke rumah sakit sekarang..!!!" jawab mamah dengan suara yang menahan tangis. "kenapa mah..???"tanyaku dengan penuh harap tak terjadi apapun. Mungkin mamah tak kuasa menahan tangis..mamah menangis di telp "hiks..hiks..hikss..inalillahi wa inna ilahi rojiun..ma.mamih meninggal..kamu langsung ke rumah sakit yah..!!!" aku tak bisa menahan tangis,..air mataku mengalir...dalam benakku berkata.. ("ya allah..bukannkah aku pernah berdo'a kepadamu..ambillah semua atau sebagian dari jatah hidupku untuk mamih..karena beliau begitu berarti untuk kami..tapi kenapa ya allah...engkau memanggil mamih...mengapa kau tak panggil aku saat itu juga..biar aku yang menggantikan posisi mamih..di dunia ini masih banyak harapan mamih yang belum tercapai dan masih banyak yang membutuhkan kasih sayang mamih ya allah...ambil aku saja..aku yang tak berguna dan yang tak punya harapan di dunia ini..!!!!") "mah..aku gak tahu naik apa untuk ke rumah sakit..."jawabku sambil menangis. "ya sudah kamu nanti mamah jemput"..
Di sana saat aku menangis,,aku berada di kelas di SSC,semua mengerubuniku dan bertanya "kenapa syifa????" "ada apa???" "jangan nangis..???". Aku tak ingin cerita kepada siapapun...saat itu aku hanya bisa menangis,terdiam,dan membisu. Hatiku terus bertanya ..ya allah kenapa engkau memanggil mamih..??? mengapa tak aku..??? masih banyak yang membutuhkan mamih dan ada harapan mamih yang belum tercapai...sedangkan aku,tak ada yang membutuhkan aku..tak ada harapan aku hidup di dunia ini.. aku hanya anak 13 tahun yang bodoh dan tak ada yang bisa dibanggakan dariku.." apakah aku tak pantas menggantikan mamih di sisimu ya allah..mungkin jika aku di dunia ini aku hanya bisa merepotkan orang-orang disekelilingku..tak seperti mamih yang selalu mandiri dan tidak pernah merepotkan orang lain..
Ya allah..saat ini aku terus menangis mengingat mamih..mengingat perjuangan mamih melawan penyakitnya..mengingat tawa mamih,nasihat mamih,gurauwan mamih,dll. Disini aku hanya bisa mendo'akan mamih. Tapi apakah engkau mendengarkan do'aku ya allah..do'a anak nakal,bodoh,tolol,dan selalu merepotkan orang lain ini..??? aku sangat cinta kepada mamih ya allah...aku mencoba untuk ikhlas jika engkau menginginkan mamih dan memanggil mamih...tapi mengapa ya allah...mengapa..??? aku tak kuasa menahan air mata yang mengalir jika membicarakan mamih..??? kuatkan aku ya allah..!!! sesungguhnya engkau maha pengasih lagi maha penyayang.. :)

TRY TO SMILE SYIFA...!!!

Selasa, 16 Februari 2010

....IKHLAS...

Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh
Kawan, ketemu lagi di note syifa...
Kali ini saya ingin berbagi ilmu yang saya dapat dari sebuah artikel...
Yakni sebagai berikut...

Pertama-tama...
Semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. karena betapapun kita melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh berkuah keringat, habis tenaga dan terkuras pikiran, kalau tidak ikhlas melakukannya, tidak akan ada nilainya di hadapan Allah. Bertempur melawan musuh, tapi kalau hanya ingin disebut sebagai pahlawan, ia tidak memiliki nilai apapun. Menafkahkan seluruh harta kalau hanya ingin disebut sebagai dermawan, ia pun tidak akan memiliki nilai apapun. Mengumandangkan adzan setiap waktu shalat, tapi selama adzan bukan Allah yang dituju, hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadi juara adzan atau menggetarkan hati seseorang, maka itu hanya teriakan-teriakan yang tidak bernilai di hadapan Allah, tidak bernilai!

Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya niat ini, karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.

Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang dapat ia lakukan. Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Jadi ketika sedang memasukan uang ke dalam kotak infaq, maka fokus pikiran kita tidak ke kiri dan ke kanan, tapi pikiran kita terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan itu diterima di sisi Allah.

Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah, itulah ikhlas. Seperti yang dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima oleh Allah. Seorang pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona, tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadi kata yang disukai oleh Allah. Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bisa dipertanggungjawabkan artinya. Selebihnya terserah Allah. Kalau ikhlas walaupun sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang kuasa menghujamkannya kepada setiap qalbu.

Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa. Allah sama sekali tidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia. Allah Mahatahu segala lintasan hati, Mahatahu segalanya! Makin bening, makin bersih, semuanya semata-mata karena Allah, maka kekuatan Allah yang akan menolong segalanya.

Buah apa yang didapat dari seorang hamba yang ikhlas itu? Seorang hamba yang ikhlas akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa tidak? Karena ia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan, dan imbalan. Kita tahu bahwa penantian adalah suatu hal yang tidak menyenangkan. Begitu pula menunggu diberi pujian, juga menjadi sesuatu yang tidak nyaman. Lebih getir lagi kalau yang kita lakukan ternyata tidak dipuji, pasti kita akan kecewa.

Tapi bagi seorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah mengharapkan apapun dari siapapun, karena kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi dari apa yang bisa dipersembahkan. Jadi kalau saudara mengepel lantai dan di dalam hati mengharap pujian, tidak usah heran jikalau nanti yang datang justru malah cibiran.

Tidak usah heran pula kalau kita tidak ikhlas akan banyak kecewa dalam hidup ini. Orang yang tidak ikhlas akan banyak tersinggung dan terkecewakan karena ia memang terlalu banyak berharap. Karenanya biasakanlah kalau sudah berbuat sesuatu, kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisi Allah yang pasti aman. Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, nanti malah berkurang pahalanya.

Lalu, dimanakah letak kekuatan hamba-hamba Allah yang ikhlas? Seorang hamba yang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar. Ia seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang hamba Allah dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik perilakunya. Kita akan merasa aman bergaul dengan orang yang ikhlas. Kita tidak curiga akan ditipu, kita tidak curiga akan dikecoh olehnya. Dia benar-benar bening dari berbuat rekayasa. Setiap tumpahan kata-kata dan perilakunya tidak ada yang tersembunyi. Semua itu ia lakukan tanpa mengharap apapun dari orang yang dihadapinya, yang ia harapakan hanyalah memberikan yang terbaik untuk siapapun.

Sungguh akan nikmat bila bergaul dengan seorang hamba yang ikhlas. Setiap kata-katanya tidak akan bagai pisau yang akan mengiris hati. Perilakunya pun tidak akan menyudutkan dan menyempitkan diri. Tidak usah heran jikalau orang ikhlas itu punya daya gugah dan daya ubah yang begitu dahsyat.

Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :

Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?"

Allah menjawab, "Ada, yaitu besi" (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).

Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?"

Allah yang Mahasuci menjawab, "Ada, yaitu api" (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).

Bertanya kembali para malaikat, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?"

Allah yang Mahaagung menjawab, "Ada, yaitu air" (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).

"Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?" Kembali bertanya para malaikta.

Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, "Ada, yaitu angin" (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat).

Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?"

Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, "Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya."

Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.

Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.

Nah, sahabat. Orang yang ikhlas adalah orang yang punya kekuatan, ia tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan. Allahu Akbar...



Jazakumullah khairan katsiraa telah membacanya!
Semoga bermanfaat bagi kita semua...
Semoga semua ilmu yang kita dapa
tkan diridhai-Nya...amiin

Kesalahan sepenuhnya dari saya...
Kesempurnaan sepenuhnya hanya milik Allah..

Wassalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh...

Sabtu, 30 Januari 2010

Cerita Perjuangan Seorang Ibu

diangkat dari kenyataan hidup kita masing-masing**
----baca dengan seksama dan hayati kisah ini-----

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak
laki-laki dari sebuah keluarga yang amat sederhana. Bahkan untuk makan saja,
seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bagian nasinya
untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata, “Makanlah nak, aku
tidak lapar.” Dan setelah aku dewasa aku baru tersadar bahwa saat itu ibu telah
berbohong.

Ketika saya mulai menginjak remaja, ibu yang sangat menyayangi anak-anaknya
selalu gigih dalam membantu ayah mencari nafkah. Berusaha apa saja ia lakoni
demi mendapatkan sejumlah uang. Namun pernah satu kali ia tak mendapatkan
bayaran atas usahanya, ia hanya mendapatkan upah dengan beberapa ekor ikan segar
yang dimasaknya menjadi sebuah hidangan yang menggugah selera.

Sewaktu memakan makanan itu, ibu duduk di samping kami dan memakan sisa daging
ikan yang masih menempel di tulang bekas sisa makanan kami. Melihat itu tentu
saja aku tak tega dan menyodorkan ikan bagianku kepadanya. Tetapi ibu dengan
cepat menolaknya. “Makanlah nak, ibu tidak begitu suka dengan daging ikan,”
tuturnya. Dan aku kembali menyadari bahwa ibu telah kembali berbohong.

Saat aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, demi membiayai uang sekolah itu,
ibu rela mengerjakan sulaman barang-barang kerajinan yang didapatnya dari
tetangga sebelah rumah. Sedikit demi sedikit ia selesaikan pekerjaannya itu.
Saat itu aku trenyuh menyaksikan kegigihan ibu, karena hingga jam menunjukan
pukul satu malam ibu belum juga berhenti. Saat aku memintanya untuk istirahat
dan tidur, ia malah menyuruhku untuk tidur terlebih dahulu, sementara ia
beralasan belum mengantuk.

Hari-hari terus berjalan, hingga pada waktu yang telah digariskan, ayah
meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Setelah kepergian ayah, ibu yang
malang harus merangkap menjadi ayah, membiayai keperluan hidup kami
sendiri dan tiada hari tanpa penderitaan. Hingga banyak keluarga ibu yang
mensehati ibu untuk kembali menikah, tetapi ibu menolaknya dengan mengatakan
bahwa ia tak butuh cinta, dan aku tahu saat itu ibu berbohong.

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja,
ibu yang mulai renta sudah waktunya beristirahat. Tetapi ibu tidak mau, ia rela
pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan
hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar
kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi
keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. “Gunakan
saja uang itu untuk keperluan kalian, saat ini ibu tak membutuhkan uang kalian.”
Entah sudah berapa kali ibu berbohong.

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena sebuah penyakit, kini ia harus
dirawat di rumah sakit. Aku yang berada jauh di seberang lautan harus segera
pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di
ranjangnya setelah menjalani pembedahan di bagian perutnya.

Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun
senyum yang terpancar di wajahnya terkesan agak kaku, karena sakit yang
ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menggerogoti tubuh ibuku,
sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil
berlinang air mata. Hatiku pedih, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan
seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata, “Jangan menangis anakku, aku
tidak kesakitan.” Dan itu kebohongan ibu yang kesekian kalinya.

Setelah mengucapkan kebohongannya-kebohongannya, ibuku tercinta menutup
mata untuk yang terakhir kalinya. Demikianlah, ibu yang telah melahirkan kita,
merawat kita sejak dilahirkan, akan selalu terpaksa untuk berbohong demi
membahagiakan kita. Dan sudahkan kita mengingat mereka, mengingat para ibu kita
yang kebetulan saat ini masih hidup dan butuh pertolongan kita. Sudah berapa
lamakah kita tak mengunjungi mereka, tak berbincang-bincang dengan mereka cuma
karena aktivitas kita yang padat.

Kita harus akui bahwa kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika
dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita.
Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah
makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah
kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita?

Risau, apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau, apakah orangtua kita
sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan lagi.
Saat kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua, lakukanlah
yang terbaik. Jangan sampai ada kata “menyesal” di kemudian hari.

Senin, 11 Januari 2010

Cerita Inspiratif

Saat aku meloncat dari gedungKulihat pasangan yang kutahu saling mencintai di lantai 10 sedang bertengkar dan saling memukul.

Kulihat Peter yang biasanya kuat dan tabah sedang menangis di lantai. 9

Di lantai.8 Ah Mei memergoki tunangannya sedang bercinta dengan sahabatnya

Di lantai.7 Dani sedang minum obat anti depresi

Di lantai.6 Heng yang pengangguran terus membeli 7 koran untuk mencarilowongan kerja tiap hari

di lantai. 5 Mr. Wong yang sangat dihormati publik sedang mencoba baju dalam istrinya

di lantai.4 Rose sedang bertengkar hebat dengan pacarnya

Di lantai. 3 pak tua sedang mengharapkan seseorang datang mengunjunginya

Di lantai.2 Lily sedang memandangi foto suaminya yang sudah meninggal 6 bulan lalu

Sebelum aku melompat dari gedung, kupikir aku orang yang paling malang

Setelah kulihat semuanya itu, aku tersadar bahwa ternyata keadaanku sebenarnya tidak begitu buruk


Semua orang yang kulihat tadi sekarang sedang melihat aku... Kurasa setelah mereka melihatku sekarang, mungkin mereka merasa bahwa situasi mereka sama sekali tidak buruk.
" Be grateful for whoever you are....coz if u compare it to others, u'll be suprised of their secret life ""Bersyukurlah atas dirimu apa adanya... karena bila kamu membandingkan dengan orang lain, kamu akan terkejut dengan rahasia hidup mereka"

Rabu, 06 Januari 2010

Kisah Amir

Pagi itu Amir bersiap untuk ke sekolah seperti biasa..sekarang Amir duduk di kelas 3 SD..waktu menunjukan pukul 06.30 dan Amir berpamitan kepada ibu dan neneknya..Amir berkata "assalamualaikum bu,,amir pergi sekolah dulu ya..owh iya bu..jangan lupa yach..sekarang pengumuman hasil lomba kemarin..ibu harus dateng soalnya orang tua murid harus memberi sambutan". Ibu menjawab "Walaikum salam..insya allah nak,,semoga kmu menang ya nak.."
Amir pun pamit pada neneknya "Nek,,,amir pergi sekolah dulu yach..!!!nenek jangan sampai telat makan sama minum obat ya nek..." nenek menjawab "uhuk..uhuk..iya..uhuk..uhuk..hati-hati uhuk..uhuk..di jalan yach.." Setelah berpamitan amir pergi ke sekolah.Sekarang Amir memang hanya tinggal bertiga di rumahnya..karena sudah 2 tahun yang lalu ayah Amir meninggal dunia..sekarang pun neneknya sedang sakit-sakitan ..sudah 1 tahun neneknya sakit-sakitan..
Sekarang semua biaya hidup untuk mereka bertiga ditanggung oleh ibunya Amir..ibu Amir hanyalah seorang pedagang kue keliling,buruh cuci,dan pembantu rumah tangga..Tapi Amir tidak pernah malu dan Amir selalu tepacu untuk belajar lebih giat supaya tidak mengecewakan ibu yang paling hebat di dunia ini...Amir berjanji untuk membuat ibu dan neneknya bahagia agar ayahnya yang disana dapat melihat bahwa Amir bisa membuat bangga dan senang ibu dan neneknya..
Disekolah Amir adalah murid yang paling pintar..dan sekarang adalah pengumuman juara lomba..akan tetapi Amir belum melihat kehadiran ibunya..dan akhirnya tiba waktunya diumumkan..Amir sebagai juara lomba olimpiade matematika se-jabodetabek itu..Amir maju kedepan untuk menerima mendali,sertifikat,dan sejumlah uang...Bapak kepala sekolah "Mana ibumu amir..???" Amir menjawab "Mungkin ibu masih bekerja jadi belum datang.."bapak kepala sekolah menjawab "kalau begitu,,besok ibumu harus datang ke bapak.." amir menjawab"iya pak.." Bapak kepala sekolah itu hanya membalas dengan senyuman yang sangat manis..beliau sangat kagum sekali kepada amir..
Amir pulang dengan perasaan senang..dalam hati Amir dia berkata "ini hadiah untuk ibu dan nenek semoga mereka senang dan bangga sama aku.."
Sesampainya di rumah............
to be continued